Probolinggo – Fakultas Kesehatan Universitas Nurul Jadid (UNUJA) menggelar Pelatihan Preceptorship pada 29–31 Agustus 2025 di Laboratorium OSCE Center UNUJA. Hari pertama diisi materi teori, sementara dua hari berikutnya fokus pada simulasi praktik.
Kegiatan ini diikuti dosen Fakultas Kesehatan serta pembimbing klinik dari berbagai rumah sakit dan klinik mitra, seperti RSUD dr. Koesnadi Bondowoso, RSUD Waluyo Jati, RSUD Bangil, RS Rizani, Puskesmas Pajarakan, Klinik Azzayniyah, hingga RSUD dr. Saiful Anwar Malang. Keterlibatan mereka menegaskan sinergi antara institusi pendidikan dan layanan kesehatan dalam mempersiapkan perawat profesional yang berdaya saing.
Dekan Fakultas Kesehatan UNUJA, Dr. Sri Astutik Andayani, S.Kep., Ns., M.Kes., menegaskan bahwa pelatihan ini memperkuat peran dosen dan pembimbing klinik sebagai mitra utama mahasiswa. Dengan demikian, pendidikan klinik dapat berlangsung lebih terarah, terukur, dan sesuai standar nasional maupun internasional.

Ahmad Hasyim Wibisono dalam Pelatihan Preceptorship di UNUJA, Sabtu (30/8)
Pelatihan ini menghadirkan narasumber berpengalaman, antara lain Prof. Dr. Ahsan, S.Kp., M.Kes., dan Ahmad Hasyim Wibisono, M.Kep., M.Ng., Sp.Kep., M.B. (Universitas Brawijaya), Dr. Rudi Handoko, S.Kep., Ns., M.M. (RSUD dr. Saiful Anwar Malang), serta narasumber internal Dr. Sri Astutik Andayani. Materi yang dibahas meliputi Model Teaching Learning Preceptorship, Manajemen Pendidikan Klinik, Assessment and Evaluation, hingga Quality and Safety Education in Nursing (QSEN).
Dengan dukungan akademisi dan praktisi, UNUJA berharap lahir lulusan keperawatan unggul secara akademik dan keterampilan praktis, sekaligus meneguhkan perannya sebagai pionir pendidikan kesehatan yang adaptif dan kolaboratif.
-
Pewarta: Kangsofy
Foto: Helmi
Copyright © HUMAS UNUJA 2025