UNUJA Jalin Kerjasama Pengabdian Masyarakat dengan Pondok Pesantren di Malaysia
Tanjung Sepat, Malaysia – Universitas Nurul Jadid (UNUJA) terus memperkuat kiprah internasionalnya melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) untuk pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat di Malaysia. MoU ini ditandatangani oleh Rektor UNUJA, KH. Abd. Hamid Wahid, M.Ag, pada 27 Maret 2022 di Pondok Pesantren Tahfidz An-Nahdloh, Tanjung Sepat, Malaysia.
Kerjasama ini merupakan bagian dari rangkaian hubungan strategis antara UNUJA dan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCI NU) Malaysia yang telah terjalin lama dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Dalam sambutannya, KH. Abd. Hamid Wahid menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan kepada UNUJA.
"Kami berterima kasih atas kepercayaan kepada Universitas Nurul Jadid melalui hibah dana ini, serta kesempatan yang diberikan kepada dosen dan mahasiswa kami untuk terlibat langsung dalam pengembangan pendidikan pesantren yang berbasis Nahdlatul Ulama," ujar KH. Abd. Hamid Wahid.
Dua Proyek Strategis pada Tahun 2023 dan 2024
Sebagai bagian dari kerjasama ini, UNUJA akan melaksanakan dua proyek pengabdian masyarakat yang strategis di Pondok Pesantren Tahfidz An-Nahdloh, Malaysia.
Proyek pertama adalah Mentoring Santri through the Smart Literacy Movement in Forming a Student Community with Islamic Character. Proyek ini direncanakan berlangsung 27 Maret 2022, dengan fokus pada peningkatan literasi santri untuk membentuk karakter Islami di kalangan komunitas pelajar pesantren.
Proyek kedua adalah Digital Numeracy Literacy Assistance for Santri Numeracy Literacy Abilities. Program ini akan dilaksanakan pada awal tahun 2024, dengan tujuan meningkatkan kemampuan literasi numerasi digital di kalangan santri.
Kedua proyek ini didukung penuh dengan dana hibah sebesar Rp57.200.000 yang diberikan kepada UNUJA. Hibah tersebut akan digunakan untuk mendukung pelaksanaan program, termasuk pendampingan oleh mahasiswa dan dosen dari UNUJA di pesantren tersebut.
Keselarasan Visi dan Misi
Ustadz Rizal Jami’an, Mudir Pondok Pesantren Tahfidz An-Nahdloh, mengungkapkan bahwa pemilihan UNUJA sebagai mitra dalam program ini bukan tanpa alasan.
"Pemilihan Universitas Nurul Jadid didasarkan pada kesamaan visi dan misi. UNUJA, seperti halnya kami, lahir dari tradisi Nahdlatul Ulama dan berbasis pesantren. Kami sangat berharap dukungan dan sokongan dari UNUJA untuk terlibat lebih dalam dalam pengembangan pesantren ini," jelasnya.
Lebih lanjut, UNUJA diharapkan dapat mengirimkan mahasiswa untuk melaksanakan program pengabdian masyarakat di Pondok Pesantren Tahfidz An-Nahdloh. Ini menjadi langkah nyata untuk memadukan ilmu dan praktik dalam mendukung kemajuan pesantren berbasis Islam di Malaysia.
Peran Strategis UNUJA
Kerjasama ini mencerminkan komitmen UNUJA dalam memberikan kontribusi signifikan tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di kancah internasional. Dengan fokus pada pemberdayaan pesantren berbasis Islam, UNUJA berupaya membangun generasi muda yang berkarakter, berdaya saing, dan berkontribusi terhadap pengembangan masyarakat global.
Melalui pelaksanaan program-program strategis di Pondok Pesantren Tahfidz An-Nahdloh, UNUJA menunjukkan komitmennya dalam memperkuat hubungan antarlembaga berbasis Nahdlatul Ulama, sekaligus memajukan literasi, pendidikan, dan digitalisasi di lingkungan pesantren.
Penandatanganan MoU ini menjadi tonggak baru dalam sejarah kolaborasi pendidikan antara Indonesia dan Malaysia, khususnya dalam ranah pengabdian masyarakat berbasis pesantren.