Tanjung Sepat, Selangor – Universitas Nurul Jadid (UNUJA) semakin menunjukkan komitmennya dalam memperluas peran internasional melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Komitmen ini diwujudkan dengan pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi (Monev) MBKM internasional di Pondok Pesantren Ann-Nahdoh, Tanjung Sepat, Selangor Malaysia, Senin (8/9).
Kegiatan Monev dipimpin langsung oleh Rektor UNUJA, Dr. H. Najiburrohman, M.Ag., M.Pd., bersama Wakil Rektor III, Dr. Hasan Baharun, M.Pd., dan Dekan Fakultas Teknik, Zainal Arifin, M.Kom. Turut hadir pula pengurus Perkumpulan P4NJ Malaysia, Ustadz Hasan Jali, yang selama ini aktif menjadi mitra dalam memperluas jaringan mahasiswa UNUJA di Malaysia.
Dalam sambutannya, Rektor UNUJA menekankan bahwa MBKM harus dijalani lebih dari sekadar formalitas. Menurutnya, mahasiswa dituntut menjadikan program ini sebagai ruang perjuangan di bidang agama dan pendidikan, terlebih Pesantren Ann-Nahdoh yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama memiliki visi sejalan dengan UNUJA. Kehadiran mahasiswa di Malaysia dipandang sebagai kontribusi nyata bagi masyarakat Muslim melalui dakwah Islam yang moderat, ramah, dan mendidik.

Rektor, Wakil Rektor III dan Dekan F. Teknik UNUJA di PP. Annahdloh Malaysia, Senin (8/9)
Wakil Rektor III, Dr. Hasan Baharun, menegaskan pentingnya luaran konkret dari kegiatan MBKM, baik berupa laporan, dokumentasi, maupun penelitian. Hal tersebut sekaligus menjadi sarana mahasiswa melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi secara menyeluruh. Ia menambahkan, MBKM internasional bukan hanya melatih akademik, tetapi juga mengasah kepekaan sosial mahasiswa.
Pihak Pesantren Ann-Nahdoh menyambut baik pelaksanaan Monev ini. UNUJA berharap program MBKM internasional dapat berkembang menjadi gerakan dakwah dan pendidikan lintas negara. Ke depan, UNUJA berencana memperluas jaringan MBKM di kawasan Asia Tenggara dengan menjadikan pesantren sebagai pusat penguatan dakwah, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat.
-
Pewarta: Kangsofy
Foto: Zainal
Copyright © HUMAS UNUJA 2025