Padang – Musyawarah Nasional Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia Kerakyatan yang berlangsung di Aula Asrama Haji Padang, Sumatera Barat, pada Sabtu, (19/7/2025) dini hari pukul 01.30 WIB, menghasilkan keputusan penting dalam penguatan gerakan mahasiswa peduli lingkungan. Moh. Syafakhorrahman, Presiden Mahasiswa Universitas Nurul Jadid (UNUJA), terpilih sebagai Koordinator Isu Lingkungan tingkat nasional. Penunjukan ini menjadi langkah strategis dalam mendorong keterlibatan mahasiswa secara lebih luas terhadap isu-isu lingkungan hidup.
Salah satu delegasi dari BEM-UNUJA, Abdul Rofid Juniardi, menyampaikan alasan utama di balik terpilihnya kampusnya dalam posisi strategis tersebut. Ia menegaskan bahwa kerusakan lingkungan yang marak terjadi di berbagai daerah mendorong Unuja untuk mengambil peran lebih aktif di tingkat nasional. “Ini bukan hanya tanggung jawab, tetapi juga peluang besar untuk mendorong perubahan positif dan membangun kesadaran kolektif mahasiswa terhadap pentingnya menjaga bumi,” ujarnya.
Menanggapi amanah tersebut, Moh. Syafakhorrahman memaparkan beberapa langkah konkret yang akan segera dilakukan. Ia menyebutkan bahwa tahap awal akan dimulai dengan pengumpulan data isu lingkungan dari berbagai wilayah. Data tersebut kemudian akan dianalisis untuk merancang strategi dan program kerja yang tepat sasaran. Di samping itu, Syafakhorrahman juga menyoroti pentingnya advokasi terhadap kebijakan lingkungan yang berpihak pada kepentingan rakyat dan keberlanjutan.
Untuk memastikan efektivitas pelaksanaan program, Syafakhorrahman menekankan pentingnya kerja sama erat dengan para Koordinator Wilayah. Hal ini dinilai krusial agar setiap kebijakan dan gerakan yang dijalankan benar-benar sesuai dengan kondisi nyata di masing-masing daerah. Dengan dukungan berbagai elemen mahasiswa di seluruh Indonesia, Universitas Nurul Jadid berharap dapat menjadi inspirasi dalam memperkuat gerakan pelestarian lingkungan secara menyeluruh dan berkelanjutan.
-
Pewarta: Kangsofy
Foto: Rofid Juniar
Copyright © HUMAS UNUJA 2025