Probolinggo, 17 Mei 2025 – Musytasyar PWNU Jawa Timur, KH. M. Zuhri Zaini, memberikan pesan mendalam kepada para peserta Kongres ke-VIII BEM PTNU Se-Nusantara yang tengah berlangsung di Universitas Nurul Jadid (UNUJA), Paiton, Probolinggo. Dalam sambutannya, Kiai Zuhri menekankan bahwa tantangan mahasiswa ke depan sangat berat, terutama terkait derasnya arus teknologi dan melemahnya nilai-nilai agama.
"Saya berharap mahasiswa BEMPTNU mampu meningkatkan potensi dirinya agar ketika kembali ke masyarakat, mereka bisa tampil sebagai pemimpin, intelektual, dan agen perubahan," ujar beliau. Menurutnya, peran pemimpin adalah mampu menyatukan masyarakat dan menata diri sendiri, karena tantangan utama justru seringkali muncul dari dalam diri yang menghambat perjuangan.
Kiai Zuhri juga mengingatkan pentingnya penguatan nalar kritis, peningkatan kapasitas intelektual, serta jiwa sosial yang tinggi. "Jiwa sosial yang kuat akan membantu meminimalisir konflik di masyarakat. BEMPTNU harus menjadi kekuatan perekat yang mampu menjawab tantangan zaman," pesan Beliau dengan penuh semangat.

KH. Gudfan Arif Ghofur Bendahara Umum PBNU dalam sambutan Kongres (17/5).
Sebelumnya, KH. Gudfan Arif Ghofur (Bendahara Umum PBNU) juga memberikan motivasi kepada peserta. Ia menyebut BEMPTNU sebagai wajah intelektual NU yang harus tampil sebagai pengawal perubahan bangsa, bukan sekadar penonton. "Kritik boleh, tapi berbasis data. Jangan hanya berteriak tanpa dasar. Jangan ada lagi dualisme, mari bersatu demi soliditas," ujarnya tegas.
Dengan dukungan penuh dari para tokoh nasional dan NU, kongres ini diharapkan melahirkan langkah konkret dalam memperkuat peran mahasiswa Nahdliyin sebagai pemimpin masa depan yang solutif, adaptif, dan tetap berakar pada nilai-nilai keagamaan.
-
Pewarta: Kangsofy
Foto: Hilman
Copyright © HUMAS UNUJA 2025