UNUJA.AC.ID- Fakultas Teknik Universitas Nurul Jadid Paiton-Probolinggo, mengadakan kegiatan Ngabuburit Dialog Interaktif yang digelar menjelang buka puasa di Aula Fakultas Teknik, Selasa (22/05). Hadir pada kegiatan Ngabuburit Dialog Interaktif antara lain: dosen dan mahasiswa Teknik Elektro, Wakil Kepala Pesantren Nurul Jadid, KH. Najiburrahman, MA., sebagai narasumber dalam bidang fiqih dan sebagai narasumber utama Ir. Syarifuddin Mahmudsyah, M. Eng., selaku pakar Energi Baru Terbarukan (EBT) dari ITS Surabaya.

Kegiatan Ngabuburit ini dilaksanakan untuk memaparkan potensi energi terbuang (seperti: tinja dan urin manusia) yang ada dalam lingkungan Pondok Pesantren Nurul Jadid. Potensi energi terbuang tersebut bisa dikonversikan menjadi EBT yang akhirnya bisa dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat di lingkungan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Acara tersebut dikemas dengan diskusi santai para pimpinan, karyawan, mahasiswa  dan dosen bersama dengan Ir. Syarifuddin. Dalam pemaparannya, Ir. Syarifuddin menunjukkan besarnya angka potensi energi terbuang yang bisa terkonversi menjadi EBT sebesar 122.92 kWh/hari. Kalau seandainya dinominal dalam rupiah, maka selama satu bulan 30 x 122.92 x Rp. 1.467.28 = Rp. 5.410.741.73, dan apabila dikelola dengan baik maka Universitas Nurul Jadid akan menjadi Pelopor Perguruan Tinggi dari energi terbuang di Indonesia.

Najiburrahman Wahid, M.A., yang juga selaku Wakil Rektor II Universitas Nurul Jadid, dalam penyampaian materinya turut mendukung pemanfaatan energi terbuang menjadi potensi EBT. “Dengan dilakukan langkah-langkah yang lebih matang, penelitian lanjutan yang lebih intensif, sehingga benar-benar bisa diterapkan dan akan memberikan kebermanfaat bagi masyarakat di lingkungan Pondok Pesantren Nurul Jadid”, ujar KH. Najiburrahman Wahid. (HumPro)