Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia mengajak civitas akademik di berbagai perguruan tinggi untuk terlibat aktif dalam mengusung agenda demokrasi di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebab, demokrasi menjadi tiang penyangga kedaulatan negara ini. Hal itu disampaikan Ketua KPU RI, Hasyim Asy’ari, dalam sambutannya di acara Penandatanganan Nota Kesepahaman antara KPU dengan Tujuh Perguruan Tinggi di Jawa Timur, yang berlangsung di Favehotel Sidoarjo (7/2).

Ketujuh Perguruan Tinggi yang terlibat dalam inisiasi kerja sama itu adalah Universitas Nurul Jadid (UNUJA) Probolinggo, Universitas Islam Malang (UNISMA), Universitas Dinamika (UDK) Surabaya, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Merdeka (UNMER) Malang, Universitas Yudharta Pasuruan dan Universitas Negeri Surabaya (UNESA).

Wakil Rektor IV Bidang Kerja Sama UNUJA, K.H. Faiz, M.Fil.I., mengapresiasi langkah KPU dalam melibatkan perguruan tinggi untuk mengusung agenda demokrasi. Menurutnya, langkah itu tepat dan perlu, mengingat perguruan tinggi mengemban misi Tridarma. Dengan misi itu, selain untuk mengembangkan keilmuan melalui pendidikan dan penelitian, civitas akademik di kampus juga dituntut untuk dapat berkontribusi nyata dalam pembangunan bangsa melalui berbagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

Keterlibatan civitas akademik dalam penyelenggaraan Pemilu dapat menjadi suatu wahana bagi implementasi Tridarma Perguruan Tinggi. Hal ini diamini juga oleh Ketua KPU RI. Bahkan menurutnya, keterlibatan mahasiswa dalam penyelenggaraan Pemilu layak diapresiasi dengan memberikan konversi nilai pada mata kuliah tertentu yang relevan dengan bentuk keterlibatannya dalam kegiatan tersebut. Hal ini sejalan juga dengan misi dari program MBKM yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan.

(Humas UNUJA)