UNUJA.AC.ID- Sinergisitas gerakan Pramuka di lingkungan Pesantren Nurul Jadid bersama gudep 19.189 - 19.190 (Racana Az-zainiyah dan An-nafi’iyah UNUJA) di Aula MA Nurul Jadid. Kehadiran kakak-kakak pembina menambah antusiasme adik-adik Penegak untuk belajar lebih serius tentang kepramukaan. Kegiatan sinergisitas tersebut dikemas dalam seminar bertemakan Kepramukaan Perspektif Kepesantrenan pada Selasa, (06/3) di Aula MA Nurul Jadid.

Seratus Pramuka Penegak mengikuti seminar dengan penuh semangat. Peserta yang merupakan pengurus Ambalan Penegak dari MA, SMA dan SMK Nurul Jadid tersebut menyimak materi yang disampaikan narasumber dengan sangat antusias.

Menurut Kak Ponirin Mika, M.Pd. sebagaimana dalam karya bukunya yang berjudul Berbangsa Ala Santri, menjelaskan bahwa kehidupan santri di pondok pesantren pada dasarnya merupakan aplikasi dari ilmu-ilmu Pramuka. Pendiri dan pengasuh pertama di pondok kita ini memformulasikan Trilogi Santri dan Panca Kesadaran Santri itu selaras dengan Tri Satya dan Dasa Dharma Pramuka,  terang Kak Ponirin yang juga selaku pengampu mata kuliah Kepesantrenan di UNUJA.

Menurut penjelasan Kak Farhan, setiap kita adalah Pramuka karena anggota muda dan anggota dewasa selalu saling berbagi dalam pengembangan diri melalui kegiatan-kegiatan Pramuka baik berupa perkemahan, penjelajahan, outbond dan yang lainnya, jadi kita sama-sama menjalankan rumus NASAHUM (Nasionalis, Agamis dan Humanis), terang pembina yang juga ketua Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam UNUJA.

Sementara dalam sambutan Wakil Kesiswaan MANJ Kak Muhtarullah, menegaskan bahwa semangat gerakan Pramuka di sekolah ini semakin meningkat. "Saya berharap adik-adik Pramuka semakin meningkatkan kedisiplinan dan semangat belajarnya agar menjadi siswa sekaligus santri yang berguna di masa depan", terangnya. (Humpro)